SEMARANG – Kericuhan suporter terjadi di laga PSIS Semarang vs PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1 2022-2023 semalam. Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah pun angkat bicara soal kabar tersebut.
Kabar kericuhan di laga PSIS Semarang vs PSS Sleman sendiri diketahui jadi sorotan publik Tanah Air. Namun, pihak Polda Jawa Tengah menyebut tidak terjadi kerusuhan yang terjadi dalam laga yang digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu 2 April 2023 malam WIB itu.
“Terlalu melebihkan, yang ada hanyalah luapan emosi sesaat di mana situasi saat itu masih dapat dikendalikan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Minggu 2 April 2023 malam, pada keterangan tertulisnya.
“Mereka bisa tertib setelah itu kita melokalisir agar tidak berkembang, itu pun bisa tertib. Saat ini biasa saja dan penonton pulang dengan tertib,” lanjutnya.
Berdasarkan pantauan MNC Portal Indonesia (MPI) di lapangan, para suporter PSS Sleman dan PSIS Semarang sudah mulai meninggalkan stadion sekira pukul 23.40 WIB. Beberapa suporter pergi berjalan kaki, ada juga yang mengendari motor. Ada pula suporter yang menggunakan bus dari Sleman.
Terlihat, ada pengawalan dari pihak kepolisian. Di pertigaan PLN kawasan Jatingaleh, terlihat sebuah ambulans standby tepatnya di dekat Exit Tol Jatingaleh. Petugas kepolisian baik berseragam maupun tak berseragam terlihat di sana.
Sebelumnya, diketahui laga PSIS Semarang vs PSS Sleman harus dihentikan sejenak karena adanya kericuhan suporter. Tepatnya di awal babak kedua, suporter yang menyaksikan laga langsung di stadion terlihat turun dari tribun sampai masuk ke lapangan.
Namun, kondisi ini kemudian bisa diantisipasi sehingga berangsur normal. Laga pun dilanjtukan kembali, di mana PSIS Semarang meraih kemenangan dengan skor 5-2.
Selain di dalam stadion, kericuhan suporter dikabarkan juga terjadi di luar Stadion Jatidiri. Dikabarkan, di sekitar pintu A, pendukung PSIS Semarang tampak mencoba berulang kali hendak menerobos pintu masuk.
Para suporter itu terlihat memanjat pagar karena hendak masuk stadion. Sempat terjadi pelemparan batu juga ke pagar. Mereka diketahui merupakan suporter yang tak bertiket.
(Djanti Virantika)