SHIN Tae-yong akhirnya menemukan monster baru di Persib Bandung yang 200% lebih mematikan dari Pratama Arhan. Sosok monster itu adalah gelandang muda Maung Bandung, Robi Darwis.
Seperti yang telah diketahui, dalam skuad Timnas Indonesia, nama Pratama Arhan adalah salah satu pemain kunci Shin Tae-yong dalam menjaga pertahanan maupun membangun penyerangan. Pemain Tokyo Verdy itu merupakan bek kiri yang tangguh dalam mengawal pertahanan dan juga mampu mengirimkan umpan cantik pada para penyerang untuk mencetak gol.
Hal yang membedakan Arhan dari para pemain lain adalah kemampuannya dalam melakukan penyerangan melalui lemparan ke dalam. Lemparannya yang mampu menjangkau langsung ke kotak penalti membuatnya menjadi salah satu kartu as milik Shin Tae-yong pada setiap pertandingan timnas.
Lemparan ke dalam ini kemudian banyak ditiru oleh banyak klub liga Indonesia. Diantaranya di skuad Persik Kediri ada nama Yusuf Meliana yang menjadi eksekutor lemparan ke dalam. Kemudian di Rans Cilegon FC dan PSIS Semarang ada nama Edo Febriansyah dan Alfeandra Dewangga.
Namun diantara banyaknya eksekutor lemparan ke dalam di Liga 1, nama gelandang Persib Bandung, Robi Darwis menjadi yang paling istimewa.
Jika dilihat sekilas, lemparan Robi memang tidak berbeda dengan lemparan Pratama Arhan. Namun Shin Tae-yong melihat hal berbeda pada lemparan Robi Darwis. Dari sini, Shin Tae-yong ingin menyulap Robi Darwis menjadi sosok pelempar ke dalam yang sangat mematikan.
Pada kualifikasi Piala Asia U-20 pada 2022 lalu, Shin Tae-yong memula eksperimennya pada Robi Darwis saat garuda muda berhadapan dengan Timor Leste. Di laga itu, Robi Darwis diinstruksikan untuk melakukan lemparan dalam yang berbeda dari yang biasa dilakukan.
Jika biasanya lemparan ke dalam diarahkan ke tiang dekat, Robi mengarahkannya untuk ke tiang jauh. Dengan demikian, lawan semakin kesulitan untuk memprediksi kemana bola akan jatuh.
Hal tersebut benar-benar berhasil untuk menciptakan gol terakhir garuda muda. Lini pertahanan Timor Leste menjadi terbagi untuk mengawal tiang dekat dan juga tiang jauh. Hal ini akan menciptakan ruang karena pertahanan yang lebih longgar.
Saking berbahayanya lemparan Robi Darwis, lawan yang dipaksa memungut bola dari gawangnya pun semakin berjatuhan. Pada pertandingan lain, kiper Moldova dipaksa melakukan sebuah blunder karena tidak mengira jika lemparan Robi akan sampai tiang jauh. Alhasil, bola tersebut sampai di kaki Muhammad Ferrari yang berdiri dengan sangat bebas.
Meski lemparan Pratama Arhan masih sangat berbahaya, lembaran Robi Darwis dapat dikatakan 200% lebih berbahaya. Pasalnya, lemparan Robi dapat mengecoh lawan untuk menjaga tiang dekat atau tiang jauh.
Dengan kemampuan ini, Robi Darwis akan dapat menjadi kartu simpanan Shin Tae-yong untuk mengalahkan setiap lawannya di Piala Asia maupun di Piala Dunia U-20.
(Rivan Nasri Rachman)