TIM Gabungan Independen Pencari Fakta yang dipimpin Menkopolhukam Mahfud MD, memberikan hasil laporan mereka kepada Presiden Joko Widodo terkait insiden Stadion Kanjuruhan. TGIPF pun menyarankan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan seluruh anggota Exco PSSI untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden di Stadion Kanjuruhan.
Semenjak dibentuk pada Senin, 3 Oktober 2022, TGIPF intens mencari data dan fakta terkait insiden di Stadion Kanjuruhan. Banyak kesimpulan yang kemudian dapat ditarik.
(Penampakan pintu 13 Stadion Kanjuruhan yang memakan banyak korban jiwa)
Dalam pantauan TGIPF, bukan hanya pihak kepolisian, Panitia Pelaksana dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yang wajib diminta pertanggungjawabannya. Mereka memandang PSSI juga harus bertanggungjawab.
“Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI, namun dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang, di mana saat laporan ini disusun sudah mencapai 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang/Ringan yang sebagian bisa saja mengalami dampak jangka panjang,” tulis surat rekomendasi yang dikeluarkan TGIPF.
Lantas, siapa yang mengurus PSSI jika seluruh anggota mengundurkan diri? TGIPF menyarankan agar segera dilaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mencari ketua umum yang baru.
“Untuk menjaga keberlangsungan kepengurusan PSSI dan menyelamatkan persepakbolaan nasional, pemangku kepentingan PSSI diminta untuk melakukan percepatan Kongres atau menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan PSSI yang berintegritas, profesional, bertanggungjawab, dan bebas dari konflik kepentingan,” lanjut surat rekomendasi tersebut.
(Ketum PSSI Mochamad Iriawan diminta mundur)
“Pemerintah tidak akan memberikan izin pertandingan liga sepakbola profesional di bawah PSSI yaitu Liga 1, Liga 2, dan Liga 3, sampai dengan terjadinya perubahan dan kesiapan yang signifikan oleh PSSI dalam mengelola dan menjalankan kompetisi sepakbola di tanah air. Adapun pertandingan sepakbola di luar Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 tetap berlangsung dengan memperhatikan ketertiban umum dan berkoordinasi dengan aparat keamanan,” tegas surat tersebut.
Jika sudah begini, masih maukah Mochamad Iriawah bertahan di posisi jabatan sebagai Ketua Umum PSSI? Menarik untuk ditunggu.
(Ramdani Bur)