Bersama FIFA, AFC, dan Pemerintah, PSSI Bentuk Satgas Transformasi Sepakbola Indonesia
JAKARTA – PSSI bersama FIFA, AFC, dan sejumlah kementerian membentuk satuan tugas (Satgas) Transformasi Sepakbola Indonesia. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, pun memberi sinyal bahwa liga di Indonesia akan kembali digelar dalam waktu dua pekan ke depan.
Seperti diketahui, Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 2022-2023 masih diistirahatkan usai terjadinya insiden berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu 1 Oktober 2022. Tragedi Kanjuruhan itu terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, yang berakhir dengan skor 2-3.
BACA JUGA: Mochamad Iriawan Temui Komnas HAM Sore Ini untuk Memberi Keterangan soal Tragedi Kanjuruhan
Tercatat, 131 orang meninggal dunia akibat insiden tersebut. Akibatnya, kompetisi pun ikut dihentikan untuk mengungkap penyebab tragedi berdarah tersebut. Belum lama ini, perwakilan FIFA dan AFC pun tiba di Indonesia.
BACA JUGA: Media Korea Selatan Terkejut Shin Tae-yong Siap Mundur dari Timnas Indonesia
Oleh sebab itu, Iwan Bule pun menyebut pembentukan Satgas ini merupakan bentuk tanggung jawab PSSI. Dengan demikian, sepakbola di Indonesia diharapkan lebih baik.
“Hasil rapat bersama, task force satgas antara pemerintah, FIFA, AFC, dan PSSI. Pertama-sama, saya atas nama federasi mohon maaf atas apa yang terjadi dengan tragedi, PSSI bertanggung jawab sepenuhnya,” kata Iwan Bule ketika konferensi pers, Kamis (13/10/2022).
“Sebagai salah satu bentuknya adalah hari ini sebagai jawaban bahwa kita sepakat membentuk task force atau Satgas Transformasi Sepakbola yang berisi pemerintah, FIFA, AFC, Polri, Kemenpora, Kemendagri, PUPR, Kemenkes,” ujarnya.
Iwan Bule juga menjelaskan pekerjaan yang akan dilaksanakan seluruh unsur yang terlibat dalam Satgas Transformasi Sepakbola Indonesia ini. Mereka akan melakukan sinkronisasi pengamanan sesuai regulasi FIFA dan Kementerian PUPR melakukan pengecekan kelayakan stadion.
Satgas ini akan bekerja secara cepat untuk menentukan sejumlah hal krusial yang harus diperbaiki sebelum dilanjutkannya kompetisi sepakbola Indonesia. Salah satunya hal krusialnya adalah penetapan sistem pengamanan di Liga Indonesia.
(Djanti Virantika)
