Polemik Sikap Shin Tae-yong soal Posisi Mochamad Iriawan, Ketum Jakmania Angkat Bicara
POLEMIK yang terjadi akibat sikap Shin Tae-yong soal posisi Mochamad Iriawan di kursi Ketua Umum PSSI mendapat perhatian dari Ketum Jakmania, Diky Soemarno. Menurut Diky Soemarno, para pencinta sepakbola Indonesia tidak boleh terpecah belah dan fokus usut tuntas tragedi Stadion Kanjuruhan.
Polemik yang terjadi di media sosial itu muncul usai pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong buka suara soal desakan publik yang menginginkan Mochamad Iriawan untuk melepaskan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Pelatih asal Korea Selatan itu pun membuat pernyataan yang menyebutkan akan mundur jika Iwan Bule -sapaan akrab Mochamad Iriawan- mengundurkan diri.
Pencinta sepakbola Indonesia pun kemudian terpecah menjadi dua kubu. Beberapa ingin agar Shin Tae-yong tetap bertahan, beberapa yang lain ingin agar pelatih asal Korea Selatan itu mengundurkan diri langsung tanpa menunggu keputusan Iwan Bule.
Dari yang semula dicintai, Shin Tae-yong kemudian menjadi banjir hujatan. Shin Tae-yong dinilai mengucapkan pernyataan tersebut di momen yang tidak tepat.
BACA JUGA:3 Kerugian Timnas Indonesia jika Ditinggal Shin Tae-yong, Nomor 1 Paling Krusial!
Hal itu turut mengundang perhatian Ketum Jakmania, Diky Soemarno. Para pencinta sepakbola Tanah Air dimintanya untuk tidak terpecah belah di masa sulit seperti sekarang.
“Kalau tidak mudah diadu domba, bangsa ini udah jadi bangsa paling kuat di dunia. Jadi negara paling maju. Tetap solid ya, fokus! #UsutTuntasTragediKanjuruhan #InvestigasiTerbuka,” kata Diky Soemarno dikutip Twitter pribadinya, Kamis (13/10/2022).
Alih-alih mengurusi sikap Shin Tae-yong, Ketum Jakmania itu ingin agar para pencinta sepakbola Indonesia lebih fokus mengawal investigasi yang dilakukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Menurutnya, hasil investigasi TGIPF sedikit banyak akan mempengaruhi masa depan sepakbola Tanah Air.
“Reformasi Sepak Bola Indonesia dimulai dari mana? Dari hasil investigasi tim-nya Pak Mahfud (Menkopolhukam). Tapi kalau itu timnya memang objektif ya. Tapi kalau enggak, ya gak kemana-mana sepak bola kita,” sambung Diky Soemarno di cuitan lainnya.
“Hasil investigasi ketahuan. Baru jelas pihak mana yang wajib bertanggung jawab. Biar gak kebawa arus dan mudah diprovokasi pecah belah,” tutupnya.
(Dimas Khaidar)
