MINIM menit bermain di Arema FC, ini pembelaan Evan Dimas. Pemain 27 tahun itu merupakan bagian dari proyek bertabur bintang Arema FC, yang mengincar gelar juara Liga 1.
Namun begitu, Evan Dimas nyatanya bukan pilihan utama setibanya di Malang. Sepanjang musim ini, mantan gelandang Bhayangkara FC itu tak mendapatkan menit bermain secara reguler.

Evan kerap kali memulai permainan dari bangku cadangan. Bahkan di kompetisi Liga 1 musim 2022 - 2023 kali ini Evan Dimas baru bermain lima pertandingan dengan 273 menit bermain.
Sedangkan di turnamen pramusim Piala Presiden lalu Evan Dimas bermain 7 pertandingan dengan jumlah menit bermain hanya 353 menit. Jumlah ini tentu minim jika melihat sosok Evan yang merupakan pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia.
Evan Dimas pun buka suara soal berkurangnya menit bermain selama di Arema FC. Menurutnya, ia datang ke Arema FC sebagai pemain profesional dan tentu akan berkomitmen memberikan yang terbaik bagi tim, jika dimainkan oleh pelatih Eduardo Almeida.
"Saya datang ke sini saya tidak merasa menjadi bintang, ataupun saya atau menjadi pemain Timnas. Saya Evan dan saya siap dimainkan kapan pun, yang penting saya selalu men-support gimana caranya kita bisa tiga poin," kata Evan Dimas pada Jumat (26/8/2022) di Malang.
Pesepakbola kelahiran Surabaya ini menyebut selama ini ia tak mempermasalahkan bila Eduardo Almeida memainkannya dari bangku cadangan. Bahkan Evan Dimas mengaku menganggap Eduardo layaknya seorang ayahnya sendiri, yang selalu mendukungnya.

"Saya datang ke sini sebagai pemain profesional dan saya selaku pemain harus bertindak profesional. Saya di sini mempunyai Coach Almeida, yang saya anggap seperti papa saya sendiri, saya anggap sebagai ayah saya sendiri, apapun keputusan Almeida saya selalu support," ucap dia.
Terpenting baginya ketika dimainkan dari bangku cadangan, ia bisa memberikan kontribusi dan membuat Arema FC meraih tiga poin. Maka dimainkan kapan pun, sebenarnya ia siap dan tak mempermasalahkannya.
"Dalam hati saya yang penting adalah tiga poin, saya main, saya tidak main, yang penting tiga poin, pemain profesional bagi saya bukan hanya sekedar bagus di lapangan, saja tapi ketika kita nggak main, atau kita berangkat dari bangku bench, atau di tribun kita harus men-support tim," pungkasnya.
(Andika Pratama)