MALANG – Peran Bambang Suryo dalam kasus pengaturan skor Liga 3 Jawa Timur terungkap. Ternyata, Bambang Suryo menjadi penghubung kepada pemain Gresik Putra Paranane.
Kasi Intel Kejari Kota Malang, Eko Budisusanto, mengungkapkan, ada dua pertandingan yang terjadi kasus pengaturan dan melibatkan Bambang Suryo. Kedua pertandingan ini melibatkan tiga tim, yakni Gresik Putra Paranane, NZR Sumbersari, dan Persema Malang. Semua diawali pada 12 November 2021 saat tersangka DM yang menawari uang suap ke bendahara Gresik Putra Paranane.
"Tersangka ini menjanjikan akan memberikan sejumlah uang untuk gresik mengalah. Selanjutnya, 15 November 2021, DM dihubungi kembali oleh HR yang masih DPO agar di pertandingan antara Gresik dengan Persema, Gresik agar mengalah lagi," ucap Eko Budisusanto, Kamis (21/4/2022).
Tersangka DM menghubungi YY alias BS, lalu IM dan Ferry yang menjanjikan uang sekitar Rp20 juta untuk pertandingan kedua. Sementara itu, di pertandingan pertama, DM menawari manajemen Gresik Putra Paranane Rp70 juta.
"Jadi, dua kali pertandingan yang diminta untuk tersangka DM itu. Untuk pertandingan yang tanggal 15 November itu, FR menghubungi dua pemain H dan A. Tapi, pemain itu nggak mau dijanjikan uang tersebut, dua orang pemain makanya dikasih Rp 20 juta.
Karena tidak mau, pada Kamis tengah malam, HR kembali menghubungi FR, tetapi meminta Persema Malang untuk mengalah. Yang terjadi justru Persema Malang menang 5-1. "Persema untuk mengalah dibalik awalnya, Gresik yang ngalah, sekarang ganti yang Persema, karena semua pemain sudah dikarantina, maka gagal permintaan itu. Tetap sesuai skenario pertama," tuturnya.
Sesuai hasil keterangan dan penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik Polda Jawa Timur, peran Bambang Suryo hanya sebagai perantara yang menghubungkan antara tersangka DM dengan pemain Gresik Putra Paranane FA.
"Peran YY alias BS ini menghubungkan saja. Otaknya HR alias Heri, yang lainnya dimintai tolong. Uangnya belum berpindah. Ada percakapan juga antara tersangka dan DPO," tuturnya.