Bagus Kahfi Tidak Setuju dengan Kebijakan PSSI dan Shin Tae-yong, soal Apa?
PESEPAKBOLA Indonesia yang kini berkarier di luar negeri, Bagus Kahfi, tidak setuju dengan kebijakan PSSI dan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Kebijakan yang dimaksud adalah program naturalisasi yang kini sedang digalakkan PSSI dan Shin Tae-yong guna lebih memperkuat Timnas Indonesia.
Sebagaimana diketahui, PSSI belakangan sibuk menaturalisasi pemain-pemain keturunan Indonesia. Belakangan, ada dua nama pemain keturunan yang ramai dibicarakan karena sedang berusaha dinaturalisasi. Mereka ialah Jordi Amat dan Sandy Walsh.
Sejauh ini, proses naturalisasi keduanya masih diupayakan, bahkan Menpora Zainudin Amali, dan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sudah saling bertemu untuk membahas hal tersebut. Shin Tae-yong pun mendapat kabar bagus bahwa dua pemain usulannya sedang dipercepat untuk dinaturalisasi.
BACA JUGA: 5 Anak Asuh Shin Tae-yong di Timnas Indonesia yang Perkuat Klub Luar Negeri, Nomor 1 Pratama Arhan
Terkait kehadiran para pemain naturalisasi ini, Bagus Kahfi punya pandangan tersendiri. Pemain FC Utrecth itu tak menampik bahwa kehadiran pemain naturalisasi memberi dampak baik ke Timnas Indonesia.
Namun, Bagus menilai seharusnya potensi pemain asli Indonesia lebih diperhatikan lagi. Sebab, pemain yang juga menjadi andalan Timnas Indonesia di lini serang itu yakin pemain asli Indonesia bisa membawa Timnas Indonesia menjadi jauh lebih baik lagi dalam berlaga di berbagai ajang internasional.
“Ada beberapa naturalisasi dari pemain keturunan yang pasti bakal membawa Timnas kita lebih baik,” ujar Bagus Kahfi dalam wawancara di channel Youtube KR TV.
“Cuma kan ada 200 juta lebih ya penduduk Indonesia, terus negara sebesar itu, masa kita enggak bisa nemunin 23 pemain yang bisa buat Indonesia jauh lebih baik lagi,” sambungnya.
“Negara kita besar, pemain kita banyak, masa enggak percaya sama pemain Indonesia asli tanpa keturunan gitu sih. Saya enggak ada masalah sama hal itu, cuma ya itu kan pemain kita banyak banget,” tukas Bagus Kahfi.
(Djanti Virantika)
