PEMAIN keturunan Indonesia yang merumput di Liga Belgia bersama KV Mechelen, yakni Sandy Walsh, menyebut Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri, menghambat proses naturalisasinya sehingga gagal membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia. Sandy Walsh mengaku sebenarnya pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sangat menginginkannya untuk gabung skuad Garuda.
Medio Juni 2021, Timnas Indonesia melakoni tiga pertandingan sisa Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Skuad Garuda dijadwalkan menghadapi Thailand pada 3 Juni 2021, Vietnam (7 Juni 2021) dan Uni Emirat Arab (11 Juni 2021).

(Sandy Walsh bertekad bela Timnas Indonesia)
Meski sudah dipastikan tidak lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia, pelatih Shin Tae-yong tetap berkomitmen memberikan hasil optimal bagi Timnas Indonesia. Karena itu, Shin Tae-yong berencana memanggil Sandy Walsh.
Sandy Walsh yang mempunyai darah Indonesia dari sang ibu, tampil apik bersama KV Mechelen musim lalu. Mentas sebagai fullback kanan, Sandy Walsh mengoleksi tiga gol dan empat assist bersama KV Mechelen.
Ternyata, fakta di atas membuat Shin Tae-yong kepincut terhadap aksi Sandy Walsh. Sayangnya karena suatu hal, Sandy Walsh gagal membela Timnas Indonesia di lanjutan Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
BACA JUGA: Shin Tae-yong Terseret Kasus Covid-19 di Korsel, PSSI Kecewa
“Saya telah menetapkan beberapa pertandingan internasional pada awal Juni. Saya memiliki kontak reguler dengan pelatih tim nasional. Pertandingan juga dimainkan di Dubai, sehingga perpindahannya menjadi lebih mudah,” kata Sansy Walsh, Okezone mengutip dari GVA, Senin (9/8/2021).
“Namun, Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) memutuskan sebaliknya. Terutama Direktur Teknik. Sepertinya pengalaman dengan pemain naturalisasi dari Eropa tidak terlalu positif,” lanjut Sandy Walsh.

(Sandy Walsh saat berada di SUGBK)
“Ini sangat memalukan. Sebab, saya menegaskan ingin bermain untuk Indonesia. Pelatih Timnas Indonesia masih terus mendorong saya,” ujar Sandy Walsh.
Medio Juni 2021, Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan, pemain yang akan diajukan untuk naturalisasi ada di tangan Direktur Teknik dan Pelatih Timnas Indonesia, bukan PSSI.
“Naturalisasi itu kebutuhan tim yang direkomendasikan pelatih dan direktur Teknik. Bukan kebutuhan PSSI, pengamat atau netizen. Selama pelatih tidak memberikan rekomendasi, apa yang harus PSSI naturalisasi?,” kata Yunus Nusi saat hadir di program Special Dialogue hasil kerja sama Okezone dan Sportstars.id.
(Ramdani Bur)