DANA ratusan juta poundsterling yang dikucurkan Chelsea pada bursa transfer musim panas 2020 perlahan mulai menunjukkan hasilnya. Kedatangan para pemain baru membuat skuad asuhan Frank Lampard semakin berkualitas di setiap lini.
Sayangnya, kedatangan para pemain itu juga mengakibatkan skuad Chelsea kian bengkak. Beberapa pemain bahkan mulai terancam tidak mendapat menit bermain karena dianggap surplus. Masa depan mereka pun mulai buram.
Berikut adalah deretan pemain Chelsea yang tidak lagi memiliki masa depan cerah di klub, disitat dari Sportskeeda, Kamis (10/12/2020).
Baca juga: 5 Pemain yang Tak Punya Masa Depan di Manchester United
5. Danny Drinkwater
Eks pemain Manchester United ini sangat gemilang ketika membawa Leicester City juara Liga Inggris pada 2015-2016. Pada musim panas 2017, Danny Drinkwater diboyong Chelsea untuk memperkuat lini tengah skuad asuhan Antonio Conte.
Sayangnya, sejak 2017-2020, Danny Drinkwater malah hanya 23 kali tampil buat Chelsea. Sempat menjalani masa peminjaman ke Burnley dan Aston Villa, kariernya diprediksi akan segera menemui akhir di London Barat. Apalagi, usianya sudah menginjak 30 tahun dan Chelsea lebih senang mengandalkan anak muda.
4. Marcos Alonso
Fullback serbabisa ini awalnya menjadi pemain kunci di Chelsea. Selama tiga musim, nama Marcos Alonso sudah pasti mendapat jaminan tempat di skuad. Namun, musim ini, menit bermainnya mulai terbatas seiring penampilan buruk ketika klub diimbangi West Bromwich Albion 3-3.
Posisinya di sisi kiri kini mulai diambil oleh Ben Chilwell, rekrutan anyar di bursa transfer musim panas 2020. Frank Lampard tentu lebih memilih eks bek Leicester City itu yang lebih energik dan dinamis. Marcos Alonso sudah mulai bisa mencari klub lain.
3. Antonio Rudiger
Sejak tiba pada musim panas 2017, Antonio Rudiger langsung menjadi pemain sentral di lini pertahanan Chelsea. Ia menjadi andalan pada masa kepelatihan Antonio Conte hingga Maurizio Sarri. Posisinya tidak tergoyahkan ketika Frank Lampard datang pada awal musim 2019-2020.
Sayangnya, menit bermain Antonio Rudiger mulai terbatas seiring kedatangan Thiago Silva dari Paris Saint-Germain (PSG). Pemain berkebangsaan Jerman itu masih berusia terhitung matang, yakni 27 tahun. Tentu masih banyak klub yang mau menampungnya jika sudah tidak betah di Chelsea.
2. Jorginho
Kedatangan Jorge Mario Filho ke Chelsea pada musim panas 2018 disambut baik. Sebab, Jorginho adalah kepingan yang dibutuhkan Maurizio Sarri untuk menanamkan filosofi sepakbolanya. Sayangnya, sang manajer kemudian ditendang pada musim panas 2019 dan digantikan Frank Lampard.
Pria berkebangsaan Inggris itu tidak terlalu menyukai gaya bermain Jorginho. Meski punya kemampuan mengoper yang mumpuni, Jorginho kini sudah mulai tersingkir. Frank Lampard lebih memilih menurunkan N’Golo Kante, Mason Mount, dan Kai Havertz sebagai gelandang sentral.
1. Kepa Arrizabalaga
Didatangkan pada musim panas 2018 dengan mahar selangit, tuntutan terhadap Kepa Arrizabalaga tentu saja sangat tinggi. Ia diharapkan mampu menjadi palang pintu terakhir untuk mencegah gawang Chelsea dari kebobolan.
Harapan itu kini perlahan sirna. Kepa ternyata gagal menunjukkan ketangguhan di bawah mistar gawang. Ia cukup sering kemasukan dari tembakan jarak jauh serta berulang kali melakukan kesalahan fatal yang berujung kebobolan.
Chelsea lantas mendatangkan Edouard Mendy pada musim panas 2019. Kinerjanya memuaskan Frank Lampard. Kepa Arrizabalaga akhirnya tergusur ke bangku cadangan dan diprediksi segera mencari klub baru dalam bursa transfer terdekat.
(Ramdani Bur)