KIEV – Timnas Jerman memetik kemenangan tipis dengan skor 2-1 saat berhadapan dengan Ukraina dalam lanjutan UEFA Nations League 2020-2021. Menanggapi laga tersebut, Pelatih Timnas Jerman, Joachim Low, harus mengakui bahwa Der Panzer kurang klinis.
Meski bermain sebagai tim tamu, namun Jerman sebenarnya mampu mendominasi jalannya pertandingan. Mereka mencetak gol lebih dulu pada menit ke-20 melalui sontekan Matthias Ginter.
Setelah itu, Jerman memperoleh banyak peluang emas, namun tak ada yang bisa dikonversi menjadi gol lagi hingga babak pertama usai. Der Panzer baru bisa menggandakan keunggulannya menjadi 2-0 di menit ke-49 lewat sundulan Leon Goretzka.
Baca juga: Meski Dominan, namun Timnas Jerman Tidak Tampil Bagus Lawan Ukraina

Walau sudah unggul dua gol, namun Jerman terus bermain menyerang. Meski begitu, penyelesaian akhir yang kurang apik membuat Jerman tak bisa menambah gol. Hal ini pun sangat disesali oleh Low karena seharusnya Jerman bisa menyelesaikan pertandingan lebih cepat.
Akibat penyelesaian akhir yang buruk, Jerman justru berada dalam kesulitan. Karena pada menit ke-76 Ukraina menipiskan skor menjadi 2-1 melalui eksekusi penalti Ruslan Malinovskyi. Hal itu sempat membuat Ukraina bangkit dan beberapa kali menebar ancaman.
"Saya senang kami berhasil menang, meskipun kami seharusnya bisa menyelesaikan pertandingan lebih awal. Tidak perlu kebobolan penalti. Kami hampir tidak memberi mereka peluang dari permainan terbuka," ujar Low, menyadur dari laman resmi UEFA, Minggu (11/10/2020).
Tidak hanya Joachim Low, winger Timnas Jerman, Serge Gnabry, juga mengakui kalau Der Panzer tidak memiliki penyelesaian akhir yang layak. Tak ayal, masalah penyelesaian akhir ini pun menjadi PR bagi Der Panzer untuk segera dibenahi.
"Ukraina sangat tangguh. Mereka menjaga kami dengan ketat. Kami mengendalikan permainan, tetapi seharusnya bisa menyelesaikan masalah lebih awal. Pemain lain di depan mungkin bisa membantu. Tetapi jika kami bermain sebaik yang kami lakukan setelah jeda, itu bisa bekerja seperti ini juga,” terang Gnabry.

Dalam pertandingan semalam, Low sejatinya menerapkan formasi 3-4-3. Diakui oleh Low bahwa dalam formasi ini timnya bisa bertahan cukup solid. Meski begitu, skema tiga bek memiliki risiko lebih besar untuk didobrak lawan.
"Dalam beberapa tahap pertandingan kami memberikan bola terlalu mudah (kepada lawan). Namun, kami cukup solid di pertahanan. Jika kami bermain dengan tiga bek, para pemain bertahan perlu menggiring bola keluar dan menarik pemain lawan. Ini tidak semudah itu, karena mereka menyerang kami dengan tiga pemain juga," jelas Low.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)