Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hari Ini Tepat 71 Tahun Tragedi Superga, Berakhirnya Era Emas Torino

Ramdani Bur , Jurnalis-Senin, 04 Mei 2020 |21:00 WIB
Hari Ini Tepat 71 Tahun Tragedi Superga, Berakhirnya Era Emas Torino
Skuad terbaik Torino sepanjang masa. (Foto: Istimewa)
A
A
A

TURIN – Hari ini 71 tahun yang lalu (4 Mei 1949), sebuah tragedi memilukan menimpa persepakbolaan Italia. Salah satu skuad terbaik dalam sejarah sepakbola mesti meregang nyawa karena pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Skuad yang dimaksud adalah Torino.

Saat itu pada pengujung April 1949, kapten Torino Valentino Mazzola sedang membaca satu persatu surat yang ada di kota surat depan rumahnya. Ternyata, salah satu surat yang dibaca Mazzola berasal dari Francisco Jose Ferreira.

Tragedi Superga

Jose Ferreira merupakan pesepakbola asal Portugal yang memperkuat Benfica. Kala itu, Ferreira mengundang Torino yang merupakan klub terkuat di Italia (bahkan di Eropa) untuk menjalani laga perpisahan dirinya yang ingin pensiun sebagai pesepakbola. Nantinya, Torino akan dipertemukan dengan klubnya saat itu, Benfica.

Mazzola pun meminta izin kepada presiden Torino, Ferruccio Novo, untuk menghadiri laga tersebut. Tidak disangka, Novo pun memberikan izin tak lama setelah Torino memastikan gelar juara Liga Italia kelima beruntun

Alhasil pada 3 Mei 1949 pagi waktu setempat, sebanyak 18 pemain Torino berangkat ke Lisbon, Portugal. Kemudian pada malam harinya laga pun digelar. Laga yang dijejali puluhan ribu penonton itu berakhir 4-3 untuk kemenangan Benfica.

BACA JUGA: Presiden Torino Dukung Usul Ilmuwan Hentikan Liga Italia 2019-2020

Meski kalah, skuad Torino tetap pulang dengan sukacita karena mampu menghibur puluhan ribu fans yang ada di Portugal. Kemudian pada 4 Mei 1949 sekira pukul 15.15 waktu setempat, mereka memutuskan pulang ke Turin, Italia. Saat itu mereka menggunakan pesawat rute Barcelona-Turin (dari Lisbon ke Barcelona, skuad Torino menggunakan bus).

Pada satu jam perjalanan pesawat semua berjalan baik-baik saja. Hanya saja ketika rombongan yang membawa 18 pemain Torino itu memasuki kawasan Italia, cuaca buruk menerpa. Kala itu, awan hitam mengurung langit Italia. Pada pukul 16.45, pilot Pierluigi Meroni mengatakan cuaca buruk terjadi. Ironisnya pada pukul 17.04, sinyal terputus dan delapan menit berselang pesawat menabrak bukit Superga.

Ironisnya seluruh penumpang pesawat yang mencapai 31 orang meninggal dunia. Meninggalnya para pemain Granata –julukan Torino– tak hanya menurunkan performa skuad mereka, melainkan juga Tim Nasional Italia.

Sekadar informasi, tujuh dari 18 pemain Torino yang meninggal dunia merupakan pahlawan Italia saat menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938. Italia akhirnya harus menunggu hingga 44 tahun berselang (1982) untuk kembali merasakan manisnya trofi Piala Dunia.

Berikut 18 pemain Torino yang menjadi korban Tragedi Superga:

Giuseppe Grezar, Ezio Loik, Virgilio Maroso, Danilo Martelli, Valentino Mazzola, Romeo Menti, Piero Operto, Franco Ossola, Mario Rigamonti, Julius Schubert, Valerio Bacigalupo, Aldo Ballarin, Dino Ballarin, Milo Bongiorni, Eusebio Castigliano, Rubens Fadini, Guglielmo Gabetto, Ruggero Grava.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement