Arema Resmikan Suharno dan Samsul
MALANG - Arema Cronous menepati janjinya mengumumkan pelatih setelah Rahmad Darmawan diperkenalkan Persebaya Surabaya. Pada siang tadi, Arema meresmikan status pelatih untuk musim 2014 yakni Suharno. Nama Suharno sejatinya tidak lagi mengejutkan bagi suporter Aremania.
Sejak sepekan silam pelatih ini sudah ramai diberitakan bakal menakhodai Singo Edan dengan alasan memahami karakter Arema sesungguhnya. Manajemen menyebut Suharno bakal 'berduet' dengan Joko Susilo, asisten pelatih yang membuktikan loyalitasnya di klub berlogo kepala singa.
"Duet ini ibarat team work rally, kerjasama driver dan navigator. Driver Suharno menguasai kemudi, sedangkan Joko bertugas sebagai navigator yang memahami peta. Harapannya kolaborasi duet JS mampu membawa Arema juara," jelas General Manager Arema Cronous Rudi Widodo.
Selain memperkenalkan Suharno, manajemen juga melansir kepastian mendatangkan striker tim nasional Samsul Arif. Baik Suharno maupun Samsul rencananya bakal bergabung pada Rabu 27 November, dalam latihan di lapangan Pakis. Samsul sendiri dijadwalkan datang Senin 25 November, namun akhirnya tertunda.
Kedatangan Samsul sekaligus menjadi penutup bursa pemain domestik Singo Edan. Sebelumnya Arema sudah mendapatkan Ahmad Bustomi, Arif Suyono, serta Juan Revi. Perburuan Arema saat ini tinggal mencari pemain tengah yang bakal diisi legiun impor.
"Ini tantangan dan tugas berat karena Arema mematok target tinggi. Tapi saya mempunyai tim bagus serta staf pelatih berpengalaman yang tentunya akan sangat membantu tugas di Arema. Semoga saya bisa menjawab kepercayaan manajemen dan suporter," ujar Suharno.
Perjalanan karier Suharno terbilang naik turun. Setelah sempat dianggap pahlawan karena menyelamatkan Arema dari degradasi, situasi berbalik musim berikutnya di ISL 2012-2013, Suharno hanya bertahan selama sepertiga musim kala menangani Persegres Gresik United.
Inilah yang menjadikan sebagian supporter Aremania masih ragu walau manajemen percaya penuh bahwa Suharno adalah pelatih yang tepat. Fakta bahwa dia sebatas pelatih spesialis tim 'sakit' dan tak memiliki tradisi juara menjadi hal yang sangat mengganggu Aremania.
(Fitra Iskandar)
