JAKARTA – Mantan pemain tim nasional (Timnas) Indonesia era 90-an, Peri Sandria menganggap upaya Timnas Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI), untuk menantang skuad Timnas versi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) merupakan hal yang tidak perlu dilakukan.
Rencananya Timnas KPSI di bawah naungan La Nyalla Mattalitti bakal menantang Timnas versi PSSI Djohar Arifin Husein pada 10 Okteber mendatang. Meskipun belum ditanggapi oleh pihak PSSI, namun Peri Sandria menganggap seharusnya bukan Timnas-nya yang diadu.
“Ini tidak perlu dilakukan. Bukan begitu caranya demi mencari yang terbaik di sepakbola kita ini. Karena sepakbola (Timnas.Red) hanya ada satu,” ucap Peri Sandria, saat dihubungi okezone, Rabu (3/10/2012).
Bahkan menurut mantan punggawa Bandung Raya ini, sebaiknya pihak-pihak yang bertanggung jawab-lah yang melakukan duel tanding ini. Karena itu merupakan kepentingan mereka.
“Seharusnya bukan Timnasnya yang harus berduel. Bila perlu para pengurus dari kedua belah pihak yang harusnya diadu. Para pemain hanya sebagai korban dan objek dari keegosian dari pengurus,” Peri mengkritik.
Sementara itu, Peri juga melihat kondisi sepakbola tanah air saat ini cukup memprihatinkan. Dari munculnya dua pengurus otoritas tertinggi Sepakbola tanah air, kemudian berlanjut ke dua kompetisi berbeda, hingga kini adanya dua Timnas berbeda, menandakan bahwa sepakbola Indonesia tidak akan maju.
“Jika ini terus berlanjut, sepakbola kita tidak akan maju. Ada baiknya PSSI dibekukan saja oleh FIFA,” tandas pelatih yang saat ini menangani PS Siak Riau tersebut.
(A. Firdaus)