LAMONGAN - Penyakit lawas yang menjangkiti Persela Lamongan nampaknya tengah kambuh, yakni penyakit inkonsitensi pemain depan dalam menggoyang jala lawan. Dua pertandingan terakhir menjadi bukti kendornya daya gedor striker-striker Laskar Joko Tingkir.
Di dua pertandingan terakhir, striker Persela memble dan tak mampu berbuat banyak. Kemenangan kontra Persijap Jepara dan skor imbang lawan Pelita Jaya ditentukan pemain yang bukan berposisi penyerang. Gol dicetak Gustavo Lopez dan Jainal Ichawan yang diposisikan sebagai pemain bertahan.
Follow Berita Okezone di Google News
Padahal saat berpesta ke gawang Bontang FC, Persisam Samarinda dan Deltras Sidoarjo, kontribusi penyerang paling dominan. Zulham Zamrun, Aris Alfiansyah, hingga penyerang anyar Kim Young Han turut berperan. Penyerang kembali kehilangan sentuhan?
Pelatih Persela Subangkit menampik terjadi penurunan drastis para penyerangnya. Ia menilai kinerja mereka masih normal dan berhasil membuka palung, terutama saat ditahan 10 pemain Pelita Jaya. Hanya saja faktor keberuntungan belum berpihak.
“Semua pemain bisa mencetak gol dan bukan tugas mutlak seorang striker. Saya melihat permainan masih normal dan tidak jelek. Hanya saja mungkin kita butuh sedikit konsentrasi dan keberuntungan,” kata Subangkit, Kamis (14/4/2011). Faktor lawan menurutnya juga ikut memengaruhi.
Pelita Jaya diakuinya sangat bagus dalam bertahan serta sangat siap menerima tekanan yang diberikan Persela. Terbukti dengan gagalnya sejumlah peluang walau sudah tak mampu diantisipasi penjaga gawang. Tapi diakuinya pemain butuh lebih baik lagi di laga berikutnya.
Hanya satu poin di kandang sejatinya menjadi kerugian serius bagi Laskar Joko Tingkir. Selain melesetnya target membabat habis laga di Stadion Surajaya, sebelumnya Persela juga telah mencatat hasil sempurna di kandang Persijap Jepara.
Menjamu Seman Padang pada Minggu (17/4/2011) nanti, mau tak mau tim kebanggaan Kota Soto harus menurunkan strategi lebih efektif. Sebab calon lawan kualitasnya jauh di atas Pelita Jaya dan terbukti dengan posisi runner up di papan klasemen sementara LSI.
Di pertandingan mendatang, komposisi tim terbilang lebih lengkap dengan kembalinya Fabiano Beltrame selepas sanksi akumulasi kartu kuning. Dengan kembalinya dua centre back Fabiano Beltrame dan Charis Yulianto, maka Mustafich Fachrudin bisa kembali ke habitat semula.
Keberadaan Mustafic di posisi gelandang bertahan bakal memperkokoh lini tengah yang hanya menyisakan Gede Sukadana sebagai breaker. Sudah kembalinya Radouanne Barkaoui juga mempertebal daya pressure, minimal memecah konsentrasi pertahanan Semen Padang.
(far)