Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ambisi Berlipat Singo Edan di Community Shield

Kukuh Setiawan (Koran Sindo) , Jurnalis-Jum'at, 24 September 2010 |04:09 WIB
Ambisi Berlipat Singo Edan di <i>Community Shield</i>
Foto: Para pemain Arema tengah merayakan gol/Koran SI
A
A
A

MALANG - Kompetisi Indonesia Super League (ISL) baru dimulai pekan depan. Tapi Arema Indonesia sudah tancap gas dengan mengincar satu kemenangan yakni di laga Community Shield kontra Sriwijaya FC (SFC), Sabtu (25/9/2010) malam.

Pertandingan pembuka musim kompetisi 2010-2011 tersebut menjadi momentum bagi Arema untuk menunjukkan jati diri. Jika dianalisa lebih jauh, ada beberapa faktor yang membuat tim milik Aremania ini ngotot menjegal SFC di Stadion Kanjuruhan.

Pertama, tentu saja misi balas dendam. Arema dipecundangi SFC kala bertemu di final Piala Indonesia lalu. Kekalahan itu hingga sekarang masih membekas dan menyesakkan bagi supporter Arema. Tuntutan untuk membalas di Community Shield pun sangat deras.

Kedua, pertandingan nanti menjadi tolok ukur sebenarnya soal layak-tidaknya Singo Edan berjibaku di ISL 2010-2011. Memang, sebelumnya Arema sudah memukul Persija Jakarta 2-0 di laga ujicoba. Tapi pelatih Miroslav Janu nampaknya ingin menegaskan Arema tak salah kembali memilihnya.

Faktor ketiga adalah sponsorship. Pihak Bank Saudara yang berencana bakal menjadi sponsor Arema, dijadwalkan melihat langsung pertandingan ini. Kualitas tim dan antusiasme Aremania bakal menjadi pemikat bank milik pengusaha Arifin Panigoro itu untuk mau membuka brankasnya.

Sederet faktor itulah yang membuat pertandingan sangat krusial. Bahkan, saking krusialnya, Miro melarang laga ini digandeng dengan launching tim. “Yang terpenting adalah pertandingan. Launching tak penting. Pemain harus konsentrasi penuh ke pertandingan,” alasannya.

Sayang, ada kendala serius yang menggelayuti tim juara Galatama 1992 ini. Yakni absennya gelandang Asteban Guillen karena cedera bahu saat latihan. Tim dokter Arema memperkirakan Esteban harus istirahat selama dua atau tiga pekan dari aktifitas lapangan.

Tak hanya di Cummunity Shield, Esteban juga harus melupakan dua laga away ISL yakni melawan Persisam Samarinda dan Bontang FC. Derita bisa berantai jika proses meminta pengampunan sanksi Noh Alam Syah tak direstui Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.

“Esteban tidak bisa main. Tapi saya tidak khawatir karena pemain lainnya mempunyai kemampuan yang hampir sama. Pastinya saya akan menurunkan kekuatan terbaik untuk mendapat kemenangan,” kata mantan pelatih PSM Makassar ini.

Dengan absennya Esteban, stok lapangan tengah memang masih melimpah. Catat saja TA Musafri, Achmad Bustomi, Juan Revi atau Rony Firmansyah. Miro tinggal memilih dua pemain yang akan diapit sayap Muhammad Ridhuan dan Fakhrudin.

Sementara itu, manajemen Arema berharap Aremania kembali bakal membanjiri Stadion Kanjuruhan kendati acara launching tim belum tentu digelar. Kehadiran Aremania mempunyai peran ganda, yakni menggelembungkan pemasukan dari tiket sekaligus memberikan dukungan moril untuk tim.

“Kami berharap animo Aremania tetap tinggi karena ini pertandingan penting. Pelatih memang meminta launching ditiadakan untuk menjaga konsentrasi. Semoga itu tak memengaruhi semangat Aremania,” kata media officer Arema Indonesia Sudarmaji.

(Achmad Firdaus)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement